Laman

Tuesday 7 December 2021

Berserah Pada Kebaikan

Satu tahun belakangan ini rasanya sulit sekali memandang diri sendiri berharga dan layak bahagia.
Aku merasa rendah. Berbagai afirmasi dilakukan, rasanya masih sia-sia.

Kepahitan yang pernah aku alami semakin jelas seperti tangkapan layar kaca. Aku mempertanyakan nilai diriku sendiri. Apa aku berharga? Apa aku masih layak bahagia? Apa aku benar tidak berhati baik?

Aku merasa ingin sendiri. Penat dan sesak dengan peranku sendiri. Aku ingin lepas.
Tuhan penuhi kebutuhanku, lepas dari kota ini, meski sejenak.
Lepas dari lingkunganku. Lepas dari beban peranku.
Sendiri, untuk lebih mawas diri.

Seperti sebuah pertolongan yang semakin dikuatkan, aku ingat pesan seorang ahli agama: "permasalahan kita dengan manusia, adalah pesan dari Tuhan bahwa manusia mungkin meninggalkanmu, tetapi Tuhan tidak. Manusia mungkin menolakmu, tetapi Tuhan tidak. Manusia mungkin memandang rendah kamu, tetapi Tuhan tidak. Manusia mungkin tidak memaafkanmu, tetapi Tuhan tidak"

Kenapa tidak bisa memaafkan diri sendiri padahal Tuhan memaafkan aku.
Tuhan lebih berhak atas diriku dan telah memaafkan aku, bagaimana mungkin aku tidak ikut memaafkan diriku, siapa aku.

Banyak sekali berkat dari Tuhan di tahun ini.
Kepergian diganti kedatangan.
Kehilangan diganti pembaruan.
Kesalahan diganti penyelamatan.
Kesedihan diganti kesadaran.

Ketakutan menjadi berkat.
Tuhan amat baik, terlalu baik.
Dan aku berserah pada kebaikan Tuhan.

Monday 12 April 2021

Perlahan Tapi Bergerak

Setiap orang tidak ada untuk selamanya. Beberapa hubungan bersifat sementara. Ada yang mendewasa bersama, ada juga yang terpisah.
Musim berubah, hubungan berganti, arah tidak sama, proses berbeda di pertengahan, semua itu tidak apa-apa. Setiap orang bisa terpisah dengan hati yang tetap lembut. Tidak semua hal harus ada selamanya dan sama.

Rasakan keindahan di setiap pelepasan dan pendewasaan ke arah yang berbeda.

Gerak pelan-pelan. Tidak perlu terburu-buru menyelesaikan semua perasaan mengganjal. Tidak perlu terburu-buru menyembuhkan semuanya dalam satu waktu.

Hadiah terbesar adalah paham bahwa semua hal yang diharapkan bisa tidak terjadi seperti yang dibayangkan. Ketika itu terjadi, kita tetap berharga, hati tetap lembut dan bertahan dari kesulitan.

Maafkan diri sendiri karena tidak tahu, tidak percaya, tidak peduli, tidak paham dan tidak beristirahat sejenak ketika semua rasanya berat.

Maafkan diri sendiri dari setiap kesalahan. Tidak apa-apa, prosesmu dan proses yang lain berbeda. Dari satu kesalahan, yang lain cepat belajar, beberapa butuh pengulangan hingga akhirnya belajar. Tidak perlu dibandingkan, juga tidak perlu disamakan. Pelan-pelan saja.

Maafkan diri sendiri untuk semua rasa tidak nyaman yang kamu bawa. Suatu saat kamu perlu memaafkan dirimu lagi, karena kamu manusia. Kamu tidak selamanya akan benar.

Apapun itu, kita penuh, kita berharga, kita tidak kurang. Semua yang terjadi, menambah nilai di dalam dirimu, tidak ada yang dikurangi. Masa depanmu masih murni.

You are whole, you are enough, no matter what.
You are your own, it's a blessing.



-Quoted from Alex Elle-